
RMN Simalungun 16/11/2024.
Kabupaten Simalungun,Proyek pengaspalan Lapen di Huta I bawah dan proyek underlak/Telford di Huta II dan III di Nagori Sah kuda Bayu, Kecamatan Gunung Malela, Kabupaten Simalungun terkesan asal jadi, Sabtu (16/11/2024).
Diketahui bahwa proyek pengaspalan Lapen dan underlak di Jalan Desa di indikasi asal jadi tanpa ada alat pemadat material seperti bomax atau walas, tidak terlihat di lokasi pekerjaan. Kuat dugaan proyek pengaspalan Lapen tersebut asal jadi.

Pantauan Awak media dari beberapa media online
pada Rabu (13/11/24) sekira pukul 12.30 WIB saat menyambangi proyek jalan Lapen dan underlak tersebut terkesan asal-asalan. Pasalnya selain tidak terlihat adanya alat pemadat di lokasi Parahnya lagi, jalan lapen yang baru selesai pengerjaan tersebut sudah bisa dikorek dengan tangan, sepertinya mutu lapen tidak sesuai dengan juknis (petunjuk teknis).

Selain proyek jalan lapen di Huta I bawah, ada juga proyek underlak atau Telford di Huta II dan III yang juga terkesan asal jadi, pasalnya juga jalan yang berbahan batu padas dengan tinggi sekira 20 sentimeter tersebut tidak di keraskan dengan bomax atau walas akan tetapi sudah di tutup dengan pasir dan sudah dilalui oleh kendaraan, padahal jika ada pengendara yang melintas dan jatuh, maka bebatuan yang besar dan tajam dapat mencederai.

Pekerjaan jalan yang dikerjakan secara swakelola di Huta I bawah, Huta II dan III Nagori Sah kuda Bayu diduga asal jadi dan diragukan ketahanannya, juga diduga tidak sesuai yang diharapkan karena diragukan kualitas pembanguan jalan Lapen yang baru dikerjakan yang bersumber dari anggaran dana desa tahun 2024 tersebut.

Salah seorang warga sekitar Huta II yang tidak ingin namanya di publis kepada Awak Media mengatakan tidak ada terlihat alat bomex (pengeras) saat pengerjaan lapen dan underlak/Telford.

“Tidak terlihat alat pengeras saat pengerjaan lapen dan underlak, tiba-tiba sudah ditutup pasir pak”, ujar warga tersebut.
Pangulu (Kepala Desa) Nagori Sah kuda Bayu Suwito ketika berapa kali di konfirmasi mengatakan bahwa pengerjaan lapen dan dan uderlak/telford tersebut sudah diawasi oleh PPK dan Pendamping Desa.

Namun ketika di perlihatkan video melalui pesan whatsapp bahwa lapen tersebut mudah di kelupas dengan tangan, Pangulu yang juga merupakan mantan kepala tukang bangunan tersebut enggan memberikan tanggapan.
Hal serupa juga di perlihatkan oleh Pjs Bupati Kabupaten Simalungun ketika reporter mengirimkan video proyek lapen tersebut, tidak memberikan reaksi apapun,maka berita ini di sampaikan ke redaksi untuk di terbitkan.
( * / Rudi )