
Sebagai langkah antisipasi, sebanyak 147 titik rawan kecelakaan, kemacetan, dan longsor telah dipasangi rambu-rambu keselamatan berupa peringatan dititik rawan tersebut. Langkah antisipasi ini diharapkan dapat membuat perjalanan mudik lebih aman dan nyaman bagi masyarakat.
“Kami telah memasang rambu-rambu keselamatan di titik-titik rawan yang telah diidentifikasi berdasarkan hasil survei bersama instansi terkait,” ujar Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) Sumut, Dr. Agustinus Panjaitan kepada wartawan, di Medan, Selasa (25/3/2025).
Dari hasil pemetaan, terdapat 76 titik rawan kecelakaan, 47 titik rawan kemacetan, dan 24 titik rawan longsor. Jumlah ini meningkat dibanding survei terakhir pada libur Natal dan Tahun Baru 2024 yang mencatat 120 titik rawan.
Selain pemasangan rambu-rambu keselamatan, Tim juga telah menyiapkan jalur alternatif jika terjadi kepadatan atau gangguan di jalur utama mudik. “Tim survey telah memetakan jalan provinsi dan kabupaten/kota sebagai jalur alternatif untuk memastikan kelancaran arus mudik,” jelas Agustinus.
Lebih Juah Agustinus mengatakan, rekomendasi penanganan dari hasil survey bersama tim terpadu telah disampaikan secara tertulis kepada seluruh instansi terkait termasuk Bupati/Walikota melalui Surat Gubernur Sumatera Utara Nomor: 500.11/2641/2025, tertanggal 21 Maret 2025, perihal: Penyampaian Hasil Survei Kondisi Prasarana Jalan Jalur Mudik Angkutan Lebaran 1446 H Tahun 2025.
“Seluruh instansi terkait lingkup pemerintah kabupaten dan kota harus berperan aktif dalam penanganan hasil survey tersebut.
Meski sebagian besar jalur mudik yang dipantau merupakan jalan nasional dan Provinsi, koordinasi dengan pemerintah daerah sangat dibutuhkan agar informasi terkait kondisi jalan bisa terinformasi kepada pengguna jalan,” jelas Agustinus.
147 titik rawan itu diperoleh dari hasil survei sarana prasana jalan jalur mudik yang melibatkan tim gabungan. Tim ini terdiri dari Dishub Sumut, Ditlantas Polda Sumut, Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional (BBPJN) Sumut, Dinas PUPR Sumut, dan Jasa Raharja Sumut. Tim dibagi ke dalam tiga kelompok untuk menggecek jalur lintas timur, tengah, dan barat Sumut.
Selain memastikan kondisi jalan aman, Pemprov Sumut juga menggelar ramp check atau uji kelayakan kendaraan umum. Pemeriksaan ini dilakukan dalam tiga tahap, yaitu 25–27 Februari, 22–24 Maret, dan 22-24 April 2025. Bahkan, kapal penyeberangan di Danau Toba pun tak luput dari rampcheck serentak untuk memastikan keselamatan penumpang yang menggunakan jalur air.
Mudik bukan sekadar perjalanan, tetapi momen penuh makna—menyatukan keluarga, mempererat silaturahmi, dan merayakan kebersamaan. Dengan berbagai langkah antisipasi yang telah disiapkan, melalui kolaborasi Pemprov Sumut dan stakeholder terkait diharapkan setiap pemudik dapat pulang dengan rasa aman dan nyaman. Kolaborasi Sumut Berkah antara pemerintah, aparat, dan masyarakat menjadi kunci dalam menciptakan arus mudik yang lancar dan selamat.
Namun, keselamatan di jalan bukan hanya tanggung jawab pemerintah, melainkan juga kesadaran bersama. “Mari jadikan mudik lebaran tahun ini sebagai perjalanan yang tidak hanya berkesan, tetapi juga selamat sampai tujuan. Utamakan keselamatan, patuhi aturan, dan selalu waspada di perjalanan. Karena tak ada yang lebih berharga dari bisa kembali ke rumah dalam keadaan sehat dan bahagia sehingga membawa keberkahan,” pungkas Agustinus.(*/S.Simanjuntak)