
Pertama, HUT ke-12 dimaknai sebagai momentum untuk memperkuat integritas dan konsistensi dalam mengawal proses demokrasi. Menurutnya, pengawasan pemilu yang berkeadilan harus terus dijaga dengan semangat teguh dan penuh tanggung jawab.
Kedua, Saut menegaskan urgensi transformasi digital sebagai langkah strategis dalam meningkatkan kualitas pelayanan informasi dan pengelolaan data. Bawaslu di era ini dituntut tampil lebih terbuka, adaptif, dan responsif terhadap dinamika publik.
Ketiga, ia menggarisbawahi pentingnya kolaborasi dengan masyarakat melalui pengawasan partisipatif. Partisipasi publik menjadi kekuatan utama dalam menciptakan pemilu yang jujur, transparan, dan bermartabat.
“Usia ke-12 adalah fase konsolidasi untuk semakin menguatkan peran Bawaslu sebagai pilar demokrasi yang relevan dengan kebutuhan zaman,” ujarnya menutup pernyataan.(*/S.Simanjuntak)