RMN Simalungun 30/01/2025
Dibawah komando Asisten tanaman afdeling 3 kebun bangun Parlaungan Pulungan SP giat laksanakan Pruning atau yang lebih akrab di kenal sebagai penunasan terhadap pelepah sawit yang sengkleh/rusak 30 januari 2025.
Parlaungan Pulungan SP selaku Asisten tanaman yang ramah dan bersahaja itu ketika di temui awak media saat bersama rekan rekannya melaksanakan Pruning di blok H 05 TM 2003 kampung jeruk 30 Januari 2025 mengatakan,
bahwa sangat penting dilaksanakan Pruning pada pelepah sawit, yang sengkleh dan tidak lagi produktif,agar tidak banyak unsur hara yang terbuang dan dalam pruning ini juga kita harus tetap menjaga banyaknya pelepah yang harus di pertahankan, dan jangan sampai jadi Over Pruning
Lebih lanjut Parlaungan juga menambahkan
“pruning pada tanaman kelapa sawit adalah kegiatan untuk memangkas pelepah kelapa sawit yang sudah tidak lagi produktif, (tidak mampu lagi menghasilkan asimilat) untuk ditranslokasikan ke titik tumbuh,yang berfungsi guna menghasilkan bakal bunga jantan dan betina dalam proses pollination.
Tujuan utama dilakukannya pemangkasan ini adalah agar tak banyak unsur hara yang terbuang pada pelepah daun yang tidak produktif.
Disamping itu juga dapat mengurangi kelembaban di lingkungan pohon kelapa sawit. Serta, setiap pelepah yang di pruning maka akan keluar hormon seperti oksin, sitokinin, dan giberelin yang merangsang pembungaan tanaman kelapa sawit.
Untuk menjaga agar pembungaan pada tanaman kelapa sawit,kita harus melaksanakan pemangkasan pada pelepah yang tidak produktif.
Karena pelepah yang tidak produktif dapat mengambil sebagian nutrisi untuk pertumbuhan pelepah dan anak daun.
Sehingga mengurangi jumlah nutrisi yang translokasi ke bakal bunga dan TBS di ketiak pelepah daun pohon sawit, ungkap Parlaungan kepada awak media.
sementara asisten kepala kebun bangun sahrizal sitepu juga menambahkan,
“pelaksanaan pruning ini dikerjakan sesuai barchat yang telah ditetapkan perusahaan.
disamping mengerjakan pruning kami juga sekalian membersihkan tanaman gulma yang mengganggu seperti tanaman lompong/keladi yang berada disekitar tanaman sawit menghasilkan dan tak kalah pentingnya pelaksanaan pruning tetap kami arahkan menggunakan alat pelindung diri APD sebagaimana yang diatur dalam SMK 3 ungkap Syahrizal.
rakyatmadani melaporkan dari Simalungun Sumatera Utara.(*//abichan)