
Kapolda Sumut Irjen Whisnu Hermawan Februanto menegaskan, penonaktifkan Kapolres Pelabuhan Belawan AKBP Oloan untuk transparansi Polri dalam menangani perkara.
“Jika disetujui Mabes Polri, maka akan segera dinonaktifkan. Tujuannya untuk mempermudah pemeriksaan terhadap Kapolres,” kata Kapolda, Senin (05/05/2025).
“Kami memohon kepada Mabes Polri untuk menonaktifkan Kapolres terlebih dahulu demi pemeriksaan,” tuturnya.
Menurut jenderal bintang dua ini, Bidang Propam, Inspektur Pengawas Daerah, Ditreskrimum Polda Sumut sedang melakukan penyelidikan penembakan ini.
“Kami gak main-main. Apalagi sampai meninggal dunia, tranparansi harus ditegakkan. Ini adalah langkah tegas dari pimpinan Polri,l melibatkan tim pidana umum dan laboratorium forensik. Untuk memastikan apa yang terjadi, kita mengundang Kompolnas juga,” terangnya.
Sebagaimana diketahui, Muhammad Syuhada dinyatakan meninggal dunia pagi ini setelah mendapat perawatan intensif.
Sedangkan satu rekannya berinisial B (17) yang juga diduga ditembak masih menjalani perawatan intensif.
“Saya atas nama Kapolda Sumut dan jajaran mengucapkan turut berdukacita dengan adek kita yang terkena peluru. Kami juga membuat tim khusus dari Pola Sumut yang diketuai pak Irwasda bersama Propam, Krimum, Labfor, untuk memastikan kejadian tersebut,” pungkasnya.
Sebelumnya, Kapolres Pelabuhan Belawan, AKBP Oloan Siahaan diduga menjadi sasaran serangan brutal sekelompok pemuda bersenjata tajam saat melintas di Tol Belmera, Minggu (04/05/2025) dini hari.
Karena mendapatkan penyerangan, Kapolres melepaskan tembakan menyebabkan dua orang terkena peluru tajam.(*/S.Simanjuntak)