Korban pemilik kendaraan, Andi Saputra (38) warga Tanjung Morawa mendatangi Mapolsek Tanjung Morawa pada Kamis (1/5/25) untuk meminta kejelasan. Ia mengungkapkan kekecewaannya terhadap lambannya proses pengungkapan kasus ini.
“Sudah lebih dari dua bulan sejak kejadian, tapi tidak ada perkembangan berarti. Saya sebagai korban merasa ditinggalkan. Kendaraan saya belum ditemukan, padahal pelaku utama sudah ditangkap dan penadahnya meninggal. Sampai kapan saya harus menunggu,” tegas Andi kepada wartawan.
Ia juga menyebut bahwa pihak kepolisian kurang transparan dalam memberikan informasi perkembangan kasus, dan berharap ada perhatian serius dari jajaran kepolisian agar kendaraan tersebut segera ditemukan.
Menanggapi hal ini, pihak Polsek Tanjung Morawa melalui Kanit Reskrim menyatakan bahwa penyelidikan masih berlanjut, dan mereka mendalami kemungkinan adanya jaringan lain yang terlibat. “Kami memahami keresahan korban. Saat ini kami masih melacak keberadaan kendaraan dan menelusuri pihak-pihak lain yang mungkin terlibat,” ujarnya singkat.
Namun, pernyataan tersebut dinilai tidak cukup menenangkan pihak korban yang menuntut tindakan lebih konkret dan percepatan proses penyelidikan.
Sementara itu, Kapolsek Medan Tembung Kompol Jhonson Sitompul menegaskan bahwa pihaknya tetap berkomitmen menuntaskan kasus ini. “Kami terus mengembangkan penyidikan dan membuka ruang kerja sama dengan masyarakat. Siapa pun yang mengetahui keberadaan mobil atau pihak yang terkait diminta segera melapor,” ujarnya.
Kasus ini menjadi sorotan karena lambannya proses pengungkapan barang bukti utama dan dinilai mencerminkan tantangan yang dihadapi Kepolisian dalam memberantas kejahatan kendaraan bermotor dan jaringan penadah yang kompleks.(*/S.Tanjung)