Berdasarkan informasi yang dihimpun dari sumber terpercaya, arena sabung ayam ini beroperasi setiap hari Rabu, Kamis, Jumat, Sabtu dan Minggu. Para pelaku judi sabung ayam ini bahkan terkesan berani, dengan terang-terangan menggelar kegiatan ilegal tersebut di area publik.
Ciri khas arena ini adalah keberadaan seorang wasit yang mengenakan kaos hijau dengan lokasi yang dikenal dengan sebutan “tempat bulus”. Hal ini menjadi petunjuk bagi para pemain dan penonton untuk mengenali arena sabung ayam tersebut.
Warga sekitar mengaku resah dengan keberadaan arena judi sabung ayam ini. Selain mengganggu ketertiban umum, aktivitas ini juga dikhawatirkan dapat memicu tindak kriminalitas lainnya. Mereka berharap pihak kepolisian, khususnya Polda Sumatera Utara, dapat segera bertindak tegas untuk memberantas praktik perjudian ini.
“Kami sudah sangat resah dengan adanya sabung ayam ini. Hampir setiap hari ramai, apalagi kalau akhir pekan. Kami berharap polisi segera bertindak jangan tutup mata,” ujar salah seorang warga yang enggan disebutkan namanya, Rabu. (8/10/2025) lalu.
Masyarakat menanti tindakan nyata dari aparat penegak hukum untuk memberantas segala bentuk perjudian yang meresahkan dan merusak lingkungan.
Ketika dikonfirmasi Lanjutan wartawan media rakyatmadani.com melalui WhatsApp, Kapolsek Medan Tembung, AKP Ras Maju Tarigan terkait lokasi judi sabung ayam dan judi dadu tidak menjawab.
Namun hingga berita ini naik tayang kembali, Rabu (8/10/2025) belum ada tindakan dari pihak kepolisian dari Polsek Medan Tembung, Polrestabes Medan dan Polda Sumut untuk menutup sabung Ayam tersebut. (*/S.Simanjuntak)