RMN, Medan – Menjelang Muktamar Ikatan Pelajar Al Washliyah, dinamika politik organisasi semakin menghangat. Dukungan terbuka dari IPA Medan terhadap Ketua IPA Sumatera Utara untuk memimpin Pimpinan Pusat menambah tensi kontestasi yang diperkirakan berlangsung ketat.
IPA Medan menilai, saat ini IPA Pusat membutuhkan sosok yang lahir dari proses kaderisasi murni, bukan sekadar figur kompromi atau kepentingan kelompok tertentu. “Kami ingin pucuk pimpinan pusat dipimpin oleh kader yang jelas rekam jejaknya, bukan yang tiba-tiba muncul menjelang muktamar,” tegas Ketua IPA Medan.
Pernyataan ini dianggap sebagai sindiran terhadap sejumlah figur yang mulai bermanuver, namun dinilai minim pengalaman membina organisasi di akar rumput. Bagi IPA Medan, Ketua IPA Sumut lebih pantas karena rekam jejaknya terbukti: memimpin sejak tingkat ranting, cabang, hingga wilayah, serta konsisten memperjuangkan aspirasi pelajar.
“Ketegasan dan konsistensi beliau sudah teruji. Bukan hanya mampu mengelola organisasi, tetapi juga bisa menghadapi dinamika internal yang penuh tarik-menarik kepentingan. Itulah kualitas yang dibutuhkan di tingkat pusat,” tambahnya.
Dukungan IPA Medan yang dikenal sebagai salah satu basis terbesar kader Al Washliyah di Sumatera Utara dipandang sebagai faktor penentu. Posisi strategis Medan sebagai barometer gerakan pelajar membuat restu ini menjadi sinyal kuat perubahan arah dukungan di tingkat nasional.
Sejumlah kader bahkan menilai, bila Ketua IPA Sumut tidak diberi ruang memimpin di pusat, maka IPA berisiko dipimpin oleh figur kompromistis yang mudah ditarik ke kepentingan politik praktis. Hal ini dikhawatirkan akan menjauhkan IPA dari marwah awalnya sebagai wadah perjuangan pelajar.
“Pilihan kita jelas: ingin organisasi besar ini dipimpin kader sejati atau dikuasai mereka yang hanya mengejar posisi. IPA Medan sudah mengambil sikap,” pungkas Reza Ketua IPA Medan.
Dengan sikap tegas ini, peta politik menuju pemilihan pimpinan pusat IPA diperkirakan akan semakin dinamis, bahkan berpotensi memunculkan polarisasi tajam antara kubu kader murni dan kubu kompromi.