Indonesia Kecam Serangan Israel di Rafah, Desak Gencatan Senjata

3

rakyatmadani.com– Indonesia mengecam keras serangan militer Israel serta pengusiran warga Palestina di Perbatasan Rafah. 
Hal itu disampaikan Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) RI melalui akun X (Twitter), Selasa (7/5).

Kemenlu RI mengatakan setiap upaya pemindahan paksa atau pengusiran warga Palestina, termasuk dari Rafah, tidak dapat diterima karena tindakan tersebut merupakan puncak kejahatan terhadap kemanusiaan.

“Indonesia menegaskan kembali seruan untuk segera mewujudkan gencatan senjata permanen di Gaza dan menghapuskan semua hambatan dalam penyaluran bantuan kemanusiaan,” tulisnya.

Militer Israel mulai menduduki Rafah, kota selatan di Jalur Gaza, Palestina, pada Selasa (7/5) pagi. Pasukan Pertahanan Israel (IDF) menyatakan pihaknya berhasil mengambil kendali sebagian wilayah perbatasan Palestina dengan Mesir tersebut.

Israel Kirim Utusan Lagi ke Kairo usai Tolak Usulan Qatar dan Mesir
Komunitas internasional, terutama Dewan Keamanan PBB, harus segera menghentikan kejahatan brutal Israel dan mencegah bencana kemanusiaan yang lebih besar.

Operasi militer ini berlangsung setelah Israel berkoar-koar akan tetap melancarkan invasi darat ke Rafah meski telah ditentang komunitas internasional, termasuk sekutu dekatnya sendiri, Amerika Serikat.

“Kami memiliki pasukan khusus yang memindai perbatasan. Itu yang akan terjadi dalam beberapa jam ke depan,” demikian pernyataan IDF.

IDF mengaku pihaknya sudah memulai operasi di Rafah sejak tadi malam di sebuah area khusus yang berlokasi di timur wilayah tersebut. Area timur Rafah selama ini menjadi tempat evakuasi warga Palestina dan organisasi internasional.

Seiring dengan ini, tank-tank Israel dilaporkan mulai merangsek masuk ke Rafah. Menurut pejabat keamanan Palestina dan Mesir, tank-tank tersebut telah mencapai 200 meter wilayah Rafah yang berbatasan dengan Mesir.

Pengerahan tank-tank ini mau tak mau memaksa perbatasan Rafah ditutup total.

Baca Juga :  KOMAPEM Sumut Desak Pj Gubernur Evaluasi Sekda Atas Dugaan Selingkuh Bersama Bawahan

Juru bicara Otoritas Umum Perbatasan dan Penyeberangan, Wael Abu Omar, mengatakan kepada CNN bahwa pengiriman bantuan ke Jalur Gaza terpaksa dihentikan buntut penutupan perbatasan.

“Pergerakan orang dan masuknya bantuan ke Jalur Gaza telah berhenti sepenuhnya,” kata Omar, seperti dikutip CNN.

Serbuan tank ini terjadi usai kelompok Hamas menyatakan setuju terhadap proposal gencatan senjata usulan Qatar dan Mesir. Keputusan Hamas ini disambut meriah oleh warga Palestina di Gaza.

Namun, kantor Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan proposal tersebut “jauh dari persyaratan Israel”. Israel menyebut akan tetap melanjutkan operasi militer di Rafah untuk menekan Hamas.