RMN, Jakarta – Ketua Umum Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Al Washliyah (GPA), Aminullah Siagian mengapresiasi gerak cepat Polri dalam pemberantasan judi online (judol) dan peredaran narkoba.
Aminullah mengatakan, bahwa judi online sudah merusak tatanan sosial, khususnya bagi masyarakat ekonomi bawah yang kerap menjadi korban ketergantungan. “Ini adalah langkah positif dan patut diapresiasi. Judi online dan narkoba sangat meresahkan masyarakat, terutama bagi kelompok ekonomi menengah kebawah,” kata Aminullah, Selasa (5/11/24) di Jakarta.
Ia menambahkan, masalah peredaran narkoba di Indonesia harus mendapatkan perhatian serius semua pihak. Sebab dampaknya yang demikian kompleks dalam kehidupan masyarakat. “Kita tahu, masalah narkoba ini begitu kompleks di kehidupan masyarakat kita. Masalah narkoba ini adalah biang dari masalah lain, masalah penyakit fisik dan mental, masalah sosial dan peningkatan kriminalitas, masalah ekonomi dan masalah-masalah lain. Masalah ini harus jadi perhatian semua pihak di Indonesia,” tambahnya.
Aminullah juga menyatakan untuk mengusut tuntas semua pejabat negara ataupun selebritis yang terlibat dalam kasus judi online ataupun yang mempromosikan judol. “Usut tuntas semua yang terlibat dalam kasus judol ini, baik pejabat negara, Menteri ataupun para artis yang ikut terlibat. Minggu depan kami Gerakan Pemuda Al Washliyah akan melakukan demo untuk mendesak sekaligus ikut mengawal kasus judol ini,” tutup Aminullah.
Seperti diketahui, Bareskrim Polri berhasil membongkar praktik judol berskala jaringan internasional dengan omzet miliaran rupiah. Hal tersebut merupakan komitmen Polri dalam memberantas judi online, arahan dari Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo atas Asta Cita Presiden Prabowo Subianto.
Pada Oktober 2024, Polri mengungkap perkara judi online situs slot 82-78 dengan omzet miliaran rupiah. Ada 7 tersangka, dengan satu di antaranya merupakan warga negara asing (WNA) asal China.(*/wan)