Menurutnya, seleksi jabatan yang dilakukan Pemerintah Kota Medan telah berlangsung secara transparan, terbuka, dan akuntabel, sesuai dengan prinsip tata kelola pemerintahan yang baik.
“Jangan karena ada pihak yang kecewa, lalu menggiring opini publik seolah-olah seleksi ini hanya formalitas. Ini menyangkut tanggung jawab dan integritas Bapak Wali Kota Medan dalam membangun birokrasi yang profesional dan bersih,” ujar Damos.
Ia juga menegaskan bahwa seluruh proses seleksi jabatan eselon II dilakukan secara terbuka melalui pengumuman resmi, pelibatan tim seleksi independen, serta pengawasan ketat dari pihak berwenang.
“Bapak Rico Tri Bayu Waas Wali Kota Medan telah menunjukkan komitmen serius dalam menempatkan aparatur sipil negara yang berkompeten, bukan berdasarkan kedekatan atau relasi pribadi dan tuduhan-tuduhan yang beredar itu tidak berdasar,” lanjutnya.
CREAM menilai bahwa opini yang berkembang hanyalah bentuk spekulasi tanpa bukti hukum yang jelas. Tudingan bahwa nama pemenang seleksi sudah diketahui sejak awal hanyalah upaya menggiring persepsi publik secara tidak objektif.
“Kami ingin mengingatkan, bahwa proses seleksi jabatan struktural ini tunduk pada aturan yang ketat dan tidak dapat diintervensi. Penilaian dilakukan berdasarkan kompetensi, rekam jejak, dan hasil uji kelayakan yang obyektif,” tambah Damos.
CREAM mengajak masyarakat untuk tetap kritis namun adil, serta tidak mudah terprovokasi oleh narasi yang tidak memiliki dasar. Ia menekankan pentingnya mendukung proses reformasi birokrasi yang sedang berjalan di Kota Medan.
“Kami mendukung penuh langkah Wali Kota Medan dalam menjaga integritas pemerintahan. Jangan rusak proses yang baik ini hanya karena kepentingan sesaat,” tutup Damos.(*/Wan)