Kronologi kejadian bermula disaat korban Rayyan Saoqi sehabis membeli jajan di kantin sekolah. Korban duduk disamping tiang leterleding sekolah tepatnya diatas jekpam yang bertutup plat tipis dan berdindin batu bata. Begitu duduk, korban langsung menjerit. Mendengar suara jeritan, wali kelas berlari langsung menolong korban namun korban sudah dalam kondisi pingsan.
Korban kemudian langsung dibawa ke Puskesmas Pulo Raja untuk melakukan pertolongan, akhirnya korban menghembuskan napas terahirnya pada Kamis (8/8/24). Ketika dikonfirmasi oleh awak media, kepala sekolah membenarkan peristiwa ini dan beliau pasrah menerima resiko atas kejadian tersebut. “Kami dari pihak sekolah tetap membuat yang terbaik kepada keluarga korban, dan kami juga tak menginginkan hal ini terjadi,” ujar kepala sekolah, HattabArif.
Sementara itu Kanit Reskrim menjelaskan, bahwa proses hukum pasti dilakukan namun tergantung keluarga korban. “Apakah keluarga korban ada niat baik untuk damai secara keluarga dan mecabut proses hukumnya mungkin kita juga stop sampai disitu, karena peristiwa ini semua kita tidak inginkan,” ucap Kanit Reskrim.(*/S.Tanjung)
